Internasional
Satu Negara Lagi Ikuti Jejak Indonesia Ingin Beli Rafale, Buktikan Popularitasnya Tak Pudar Usai Bentrok Pakistan-India - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.com - Popularitas jet tempur Rafale dalam Operasi Sindoor India telah meningkat pesat.
Padahal, banyak laporan Rafale ditembak jatuh oleh Pakistan.
Namun kondisi di pasar global tampaknya sedikit berbeda.
Benar saja, Rafale justru kian menarik perhatian.
Bahkan kini Portugal juga tengah bersiap untuk membuat kesepakatan dengan Prancis untuk meminang Rafale.
Pengumuman tersebut dimuat laman India Herald dalam artikel berjudul "Popularity of fighter jet Rafale, wreaked havoc in Pakistan" terbitan 30 Juni 2025.
India Herald mengungkap CEO Dassault Aviation telah mengatakan kepada Senat Prancis bahwa perusahaan tersebut tengah bersiap membuat kesepakatan Rafale dengan Portugal.
Pengumuman oleh Dassault Aviation dibuat pada saat persaingan di pasar jet tempur meningkat secara signifikan.
Baca Juga:
Portugal berencana untuk membuat perubahan signifikan dalam strategi pertahanannya karena sedang mempertimbangkan opsi untuk mengganti armada F-16 lamanya.
Angkatan Udara Portugal memang selama ini bergantung pada F-16.
Portugal sangat bergantung pada jet tempur F-16 Amerika sejak tahun 1990-an.
Pada tahun 1994, Portugal membeli 20 unit F-16 dari AS.
Setelahnya pada tahun 1999, Portugal membeli 25 F-16 bekas dari Denmark.

Sementara itu, Portugal sedang bersiap untuk membeli F-35 yang telah ditingkatkan dari AS.
Menurut para ahli, Portugal sedang mempertimbangkan kembali pembelian F-35 karena kekhawatiran tentang ketidakpastian kebijakan luar negeri AS.
Rafale sendiir adalah jet tempur bermesin ganda yang radius tempurnya 3.700 km.
Tiga jenis rudal dapat dipasang di dalamnya.
Rudal Meteor untuk serangan udara-ke-udara, rudal Scalp untuk serangan udara-ke-darat dan rudal Hammer.
Kecepatan Rafale untuk mencapai ketinggian adalah 300 meter per detik.
Baca Juga:
Ia dapat mencapai ketinggian sekitar 18 kilometer dalam satu menit.
Rafale dapat terbang terus menerus selama 10 jam dengan sekali pengisian bahan bakar.
Ia juga dapat mengisi bahan bakar di udara.
Senjata yang dipasang di Rafale mampu menembakkan 2.500 peluru dalam satu menit.
Fitur terbesar Rafale adalah sistem radarnya.
Ia dapat mengidentifikasi 40 target secara bersamaan dalam radius 100 kilometer.
Rafale memang telah menarik minat dari banyak negara, termasuk Indonesia.
Indonesia bahkan telah memesan sebanyak 42 unit Rafale.

Diperkirakan Rafale pesanan Indonesia tiba pertama kali pada tahun 2026 mendatang.
Terbaru, ada Serbia yang turut kepincut Rafale.
Serbia sampai meminjam USD 2,2 miliar dari bank Prancis untuk membeli jet tempur Rafale.
Parlemen Serbia pada hari Senin memberikan suara untuk mengesahkan pinjaman sebesar 1,9 miliar euro (sekitar USD 2,2 miliar) dari beberapa bank Prancis.
Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai pembelian 12 unit jet tempur Rafale, seperti dilaporkan laman The Defense Post dalam artikel berjudul "Serbia Borrows $2.2B From French Banks for Rafale Jets" terbitan 17 Juni 2025.
Pada bulan Agustus 2024, Serbia setuju untuk membeli 12 pesawat Rafale.
Pembelian terdiri dari sembilan kursi tunggal dan tiga kursi ganda dengan total 2,7 miliar euro (USD 3,1 miliar).
Baca Juga:
Mereka akan menggantikan armada jet tempur MiG Soviet yang sudah ketinggalan zaman.
Berdasarkan undang-undang yang diadopsi, Serbia telah melakukan pembayaran di muka sebesar 823,5 juta euro (sekitar USD 952 juta).
Negara itu berencana meminjam sisa dananya dari sekelompok bank dan lembaga kredit Prancis.
Dokumen tersebut berisi daftar lembaga keuangan.
Antara lain Bred Banque Populaire (€163,3 juta), Credit Agricole (€345,87 juta), Credit Industriel et Commercial (€345,87 juta), Crédit Lyonnais (€163,3 juta), Societe Generale (€422,73 juta) dan Natixis (€480,37 juta).
Menteri Keuangan Serbia Sinisa Mali mencatat bahwa kesepakatan ini merupakan bagian dari program berskala besar untuk memodernisasi angkatan bersenjata negara tersebut.
Menurutnya, itu merupakan investasi terbesar dalam sejarah militer Serbia.

"Tujuan kami adalah untuk sepenuhnya meningkatkan dan memodernisasi angkatan udara dan angkatan bersenjata sebagai bagian dari upaya persenjataan yang lebih luas," katanya.
***
Sumber: The Defense Post, India Herald
0 Komentar