Skip to main content
728

Jet Tempur J-20 Dikabarkan Sedang Persiapan Untuk Konvoi di Parade Peringatan Perang Dunia 2 - Zona Jakarta

 Dunia Internasional,

Jet Tempur J-20 Dikabarkan Sedang Persiapan Untuk Konvoi di Parade Peringatan Perang Dunia 2 - Zona Jakarta

ZONAJAKARTA.COM - Jet tempur siluman andalan Tiongkok, Chengdu J-20A atau yang dikenal dengan julukan Mighty Dragon, dilaporkan tengah melakukan latihan intensif.

Menjelang debutnya dalam parade militer besar-besaran yang akan digelar pada 3 September 2025 mendatang di Beijing.

Parade ini diselenggarakan dalam rangka memperingati 80 tahun kemenangan Tiongkok atas Jepang dalam Perang Dunia II.

Dikutip dari South China Morning Post edisi Jumat, 4 Juli 2025 berjudul "Photos of China’s J-20A stealth fighter spark speculation about military parade debut."

Kabar ini muncul setelah foto-foto terbaru J-20A beredar luas di media sosial Tiongkok pada akhir Juni 2025.

Memperlihatkan beberapa unit pesawat ini terbang dalam formasi bersama jet tempur generasi kelima lainnya, J-35.

Baca Juga:

Dalam foto-foto tersebut, tampak J-20A dengan sejumlah modifikasi penting.

Mengindikasikan bahwa pesawat ini akan tampil dalam parade dengan teknologi paling mutakhir.

Dikutip dari The War Zone edisi Jumat, 23 Desember 2022 berjudul "This Could Be Our First Glimpse Of China’s Enhanced J-20 Stealth Fighter."

Jet tempur J-20A yang terlihat dalam gambar tersebut merupakan varian terbaru yang sudah menggunakan mesin WS-15 buatan dalam negeri.

Mesin ini diklaim mampu menghasilkan dorongan hingga 18,5 ton dengan afterburner.

Memungkinkan jet untuk melakukan supercruise pada kecepatan Mach 1.8 tanpa perlu menggunakan afterburner.

Baca Juga:

Jet tempur J-20 milik China dikabarkan sedang lakukan persiapan untuk parada peringatan Perang Dunia 2.

Kecepatan maksimumnya juga diperkirakan mencapai Mach 2.5 hingga 2.8.

Hal ini menandai peningkatan besar dibanding varian awal J-20.

Di mana masih menggunakan mesin Saturn AL-31F asal Rusia atau versi modifikasi WS-10C yang terbatas pada performa suboptimal.

Dengan WS-15, radius tempur J-20A diperkirakan menembus 2.000 km.

Menjadikan pesawat ini sebagai ancaman strategis yang bisa menjangkau wilayah hingga di luar rantai pulau pertama.

Foto-foto yang beredar juga memperlihatkan modifikasi pada saluran masuk udara DSI (diverterless supersonic inlet).

Baca Juga:

Dengan ukuran tonjolan kompresi yang lebih kecil, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi aerodinamika dan daya siluman.

Selain itu, bagian "spine" atau punggung pesawat terlihat lebih besar.

Diyakini berfungsi sebagai tempat tambahan untuk bahan bakar dan sistem avionik mutakhir.

Radar yang digunakan adalah AESA baru yang dirakit dengan semikonduktor silikon karbida.

Menjanjikan jangkauan deteksi yang jauh lebih luas dan presisi tinggi.

Juga mendukung kemampuan situational awareness pesawat dalam pertempuran modern.

Baca Juga:

Dalam parade nanti, diperkirakan bukan hanya J-20A yang akan tampil.

Halaman:
Jet tempur J-20 milik China dikabarkan sedang lakukan persiapan untuk parada peringatan Perang Dunia 2.

Tetapi juga varian tandem-seat J-20S dan jet tempur generasi kelima lainnya, J-35A.

Varian J-20S ini pertama kali diperkenalkan secara resmi pada Zhuhai Airshow 2024.

Disebut-sebut memiliki peran khusus sebagai pesawat komando mini di udara.

Dilengkapi dengan kemampuan perang elektronik serta sistem kendali drone.

Dengan dua awak di kokpit, satu pilot bisa mengendalikan pesawat sementara awak kedua berfungsi sebagai battle manager.

Baca Juga:

Mengoordinasikan armada drone tempur seperti GJ-11 dan WZ-7 untuk menyusup ke wilayah musuh.

Kemunculan J-20A dalam parade kenegaraan bukan hanya sebagai unjuk kekuatan teknologi.

Tapi juga sebagai pesan politik dan militer bahwa Tiongkok telah menyamai.

Bahkan dalam beberapa aspek, melampaui kapabilitas udara negara-negara besar seperti Amerika Serikat.

Sejumlah pejabat tinggi AS seperti Sekretaris Angkatan Udara dan Komandan Indo-Pacific Command telah menyatakan kekhawatiran mereka dalam sidang Senat awal tahun ini.

Terkait kemampuan Tiongkok dalam menantang dominasi udara AS di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Juga:

***

Posting Komentar

0 Komentar

728